Renungan Minggu, 6 Desember 2015

PANGGILAN DARI TUHAN UNTUK BERTOBAT

Yeremia 18 : 1 – 17

Baiklah kamu masing-masing bertobat dari tingkah lakumu yang jahat, dan perbaikilah tingkah lakumu dan perbuatanmu! Yeremia 18 : 11

Kita tentu sudah sangat mengenal kisah dari Maria Magdalena, seorang wanita yang kedapatan berzinah. Saat itu, orang-orang hendak menghukumnya dengan dilempari batu. Namun beruntung, Tuhan datang disaat yang tepat. Tuhan Yesus mencegah orang-orang dengan berkata bahwa siapa yang tidak berdosa boleh melempar terlebih dahulu. Dari pernyataan itu, Yesus ingin menegaskan bahwa Tuhanlah yang berhak menghakimi Maria. Dan sebenarnya Yesuspun berhak untuk mengampuni Maria karena Dia adalah Tuhan. Namun Yesus tidak melakukannya. Sebaliknya, Dia mengampuni dan memberi kesempatan kepada Maria untuk bertobat dan memperbaiki kesalahannya. Maria pun dibebaskan dari belenggu roh jahat yang terus mendorongnya untuk berbuat dosa. Setelah dibebaskan, iapun menjadi pengikut Yesus yang setia.

Selain Maria, kitapun mengenal Petrus yang menyangkal Yesus dan Paulus yang pernah menganiaya pengikut Kristus. Mereka adalah orang-orang yang sering melakukan kesalahan yang fatal, namun mereka bertobat dan menyerahkan diri mereka pada Tuhan. Tuhan bukan hanya memulihkan mereka, namun memakai mereka untuk memberkati banyak orang.

Alkitab penuh dengan kisah pertobatan. Dalam perjanjian lama, kita tahu bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk alias bandel. Berulang kali mereka terjerat kesalahan yang sama. Tuhan bisa saja menghukum atau membinasakan mereka dalam sekejap. Namun Tuhan selalu memberikan kepada mereka kesempatan untuk bertobat. Tuhan mengingatkan mereka terlebih dahulu agar murka Tuhan tidak menimpa mereka. Tuhan mengasihi mereka dan ingin menyelamatkan mereka. Melalui Nabi, Rasul dan juga Tuhan Yesus sendiri, Tuhan menyerukan pertobatan dan cintaNya yang besar bagi umat manusia.

Kini, kitapun dipanggil untuk bertobat. Sama seperti Tuhan mencintai Israel, Tuhanpun mencintai kita. Dia ingin menyelamatkan kita. Dia rindu untuk menyerahkan berkatNya sehingga kita senantiasa hidup di dalam kelimpahan dan kebahagiaan. Kita memang tidak pantas untuk mendapatkannya sebab kita telah berdosa dan mengingkari Tuhan. Namun itulah kasih karunia Tuhan yang tidak ternilai bagi kita semua. Jadi, gunakanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. marilah kita akui kesalahan kita dan serahkan diri ke hadapanNya. marilah kita kembali pada Tuhan dan biarlah Tuhan menyucikan dan memulihkan kita.

Tinggalkan komentar